Translate

Monday, March 16, 2015

ARSITEKTUR DAN SENI DALAM ISLAM


SEPTIAN SAPUTRO
Seni adalah sesuatu karya manusia yang identik dengan keindahan, seni memiliki berbagai macam rupa, hal-hal yang mengandung nilai estetik secara umum bisa dikatakan seni. Kita sering mendengar seni arsitektur, seni tarik suara, seni lukis, seni teater,  dan sebagainya.
Dalam seni saya pernah mendengar istilah seni untuk seni atau art for the sake of the art dima seni merupakan eksperi manusia yang tidk bisa dibatasi, disini seni terlepas dari belenggu-belenggu norma-norma yang ada baik dalam masyarakat maupun agama. Misalnya diwilayah yang memaknai seni adalah seni mereka membuat lukisan pornografi yang senonoh dimana jika ditilik dari norma-norma yang ada baik Agama dan masyarakat hasil seni tersebut menyimpang hal ini jelas berbeda dengan seni yang dilabeli Islam dimana norma agama ikut berperan menilai seni tersebut.
Sejarah mengenai kesenian Islam sebenarnya sudah ada pada masa Rosul, pembangunan masjid pertama Rosul dimadinah merupakan masjid yang memiliki bentuk arsitektur sederhana saat itu dan juga tampak pada budaya sastra dimana Al-Qur’an dengan bahasanya yang indah dan menawan yang menandingi jenis sastra penyair jahiliah. Islam memberi pengaruh besar pada kesusastraan masa jahiliah, tema-tema yang diusung yang awalnya bersifat naturalis realis, memuji-muji wanita (porno), hujatan dan ratapan, menjadi-puji-pujian terhadap Rosul dan kedudukan sayair sudah mulai digantikan Khutbah secara perlahan[1].
Pada masa Rosul pula bangunan Ka’bah direnovasi oleh tukang kayu koptik Kristen, bangunan suci ka’abh dinilai sebagai cikal bakal dari arsitektur Islam. Pada masa Islam pula yang dapat dijadikan contoh jelas dalam bentuk arsitektur adalah pada masjid dimana terdapat perpaduan antara budaya islam dan budaya daerahnya.
Masjid Nabi Muhammad masjid Quba di Madinah, yang didirikan pada 1 H/622 M menjadi masjid percontohan umum bagi masjid-masjid besar pada masa-masa permulaan islam atau abad pertama islam. Pada atapnya Nabi menggunakan batang kurma yang berfungsi sebagai tiang penyangga dan berfungsi sebagai penghalang sinar matahari[2].
Secara umum bentuk bangunan masjid masa Khalifah Bani Ummaiyah masih memakai pola Masjid Kufah yang berciri: shaan, riwaqs, liwan yang bertembok keliling dan mempunyai satu kubah di dekat Mihrab[3]. Namun dalam beberapa hal, sejalan dengan perkemangan, arsitektur masjid pun mulai ada tambahan-tambahan yang diaopsi dari daerah takhlukanya, Misalnya Sa’ad Ibnu abi Waqas menggunakan Iwan  (ruang dengan pilar yang membentuk busur) tempat raja persia shalat. Kemudian ada Mihrab, berupa cerukan pada dinding masjid  sebagai penunjuk arah Shalat yang ditambahkan pada struktur bangunan masjid yang menirukan gereja. Lalu menara yang juga digunakan pada masa bani Umayyah.
Sementara pada masa Abasiyyah bidang arsitektur mengalami perkembangan pesat dimana perkembangan bentuk, gaya dalam bangunan semakin kaya dan rumit, perkembangan arsitektur Islam ini tampak pada penggunaan teknik bahan batu bata dari seni arsitektur Persia yang diterapkan pada bentuk lengkung iwan. Perkembangn seni islam ini memiliki pengaruh pada peradaban barat seperti yang dikatakan Prof Jonathan dan Sheila berikut[4]:
Professors Jonathan Bloom dan Sheila Blair dari Boston College dalam bukunya The Art and Architecture Islam, mengatakan, ide seni dan arsitektur tradisional Islam yang berkembang pada abad ke-7 yang mencakup arsitektur dan seni di daratan Atlantik hingga ke lautan Hindia telah memberi pengaruh kepada Barat. Hingga abad ke-19 dan 20, menurut Blair dan Bloom, seni dan arsitektur Islam masih tetap berpengaruh bagi negara-negara di Eropa dan Amerika.

Hal ini memberikan bukti bahwa seni Islam, dalam hal ini arsitektur berkembang dengan menyerap unsur-unsur arsitektur budaya lain, dan juga berpengaruh terhadap budaya peradaban dan seni wilayah lain, wilayah Barat misalnya sebagaimana yang dikatakan Prof Jonathan dan Sheila.





Sumber:
Philip K Hitti, History Of The Arabs, 2008, Jakrta: Serambi Ilmu Semesta. Hal 323
http://budaya-indonesia-sekarang.blogspot.com/2010/04/arsitektur-masjid-pada-masa-awal.html
Ahmad-aminudin.blogspot.com/2013/04/perkembangan-sastra-arab-di-masa-nabi.html?m=1



[1] Ahmad-aminudin.blogspot.com/2013/04/perkembangan-sastra-arab-di-masa-nabi.html?m=1
[2] Philip K Hitti, History Of The Arabs, 2008, Jakrta: Serambi Ilmu Semesta. Hal 323
[3]http://budaya-indonesia-sekarang.blogspot.com/2010/04/arsitektur-masjid-pada-masa-awal.html
[4]http://afifvers.blogspot.com/2012/02/arsitektur-islam-dai-masa-ke-massa.html

No comments: