Translate

Tuesday, March 17, 2015

SEJARAH PERADABAN ISLAM (BAHASA ARAB, ISLAMISASI DAN ARABISME)

PAPER

Oleh :SeptianSaputro (1420510025)
BAHASA ARAB, ISLAMISASI  DAN ARABISME
Bahasa Arab adalah bahasa yang bisa dibilang berkembang dengan pesat.Salah satu faktor utamanya adalah karena pengaruh agama yakni agama Islam. Hubungan antara Islam dan Arab khususnya bahasa Arab saling berkaitan satu sama lain ditilik dari akar sejarahnya. Agama Islam yang dibawa nabi besar Muhammah SAW lahir di tanah dan wilayah Arab yang notabenenya para penduduk berkomunikasi dengan bahasa Arab, begitupula kitab suci yang diwahyukan kepada beliau yang mana menggunakan bahasa Arab, bahasa Nabi dan kaumnya, bahasa dimana wahyu Al-qur’an diturunkan. Semua itu ada faedahnya.

Bahasa Arab sendiri menurut para ulama bahasa merupakan rumpun bahasa semit, dan diantara bahasa semit yang ada terdahulu, bahasa Arab lah yang berkembang karena berbagai macam faktor. Disini penulis mendapatkan referensi (referensi internet) terkait fase penyebaran bahasa Arab yang terdiri dari enam fase[1]:

1. Masa Jahiliyah

Pada masa ini dikatakan sudah mulai tampak adanya benih-benih bahasa Arab fusha atau yang bersifat formal. Hal ini diperkuat dengan adanya kegiatan-kegiatan yang menyangkut perihal kebahasaan yakni adanya semacam kegiatan adu syair dikalangan bangsa Arab yang saat itu biasanya di adakan di wilayah ramai seperti pasar Ukaz, Majanah, dan zul majah. Kegiatan ini membawa dampak positif terhadap bahasa Arab yakni dikenalnya bahasa Arab secara luas dengan benih-benih standarisasi Arab fusha. Karena menurut sebagian ulama, syair adalah salah satu sumber kebahasaan bahasa Arab. Termasuk Al-qur’an sebagai sumber teratas lalu bacaan Qur’an, Hadis nabi, syair dan prosa.[2]

2.Masa Shadru Islam

Pada masa ini tak terlepas dengan adanya pengaruh Islam terhadap perkembangan bahasa Arab. Islam sebagai agama dengan kitab suci Al-Qur’an yang berbahasa Arab yang indah menjadi salah satu rujukan kebahasaan Arab fusha. Al-Qur’an dianggap  memiliki tingkat kebahasaan fusha yang paling tinggi dan menjadi contoh terbaik dalam bahasa kesastraan[3].

3.Masa bani Ummayah

Dalam masa ini, terjadi percampurn antara bangsa Arab dengn penduduk pribumi karena ekpansi Islam ke berbagai wilayah baik wilayah Asia Tengah, India dan Eropa. Saat Islam berhasil menduduki wilyah tersebut, Islam sebagai agama berkembang, menyebar dan dipeluk sebagai agama sebagian pribumu yang mengakibatkan bahasa Arab pun dipelajari sebagai bahasa ibadah agama dan bahasa pergaulan.

Pada masa ini terjadi Arabisasi yang diprakarsai Abd al-Malik dan Al-walid terhadap bahasa administrasi publik. Semisalnya di Damascus dimana terjadi perubahan bahasa administrasi dari Yunani ke bahasa Arab dan di Irak provinsi bagian timur dari bahasa Persia ke bahasa Arab serta adanya penerbitan uang logam Arab[4].

4. Masa bani Abasiyah

Pada masa ini pemerintahan Abasiyah memiliki motivasi tersendiri terhadap kelangsungan kejayaan Abasiyah yakni menggantungkan pemerintahan kepada agama Islam dan bahasa Arab. Islam sebagai agama dilestarikan denan kegiatan-kegiatan keagamaan sepeti kajian l-Qur’an terhadapap ilmu agama maupun ilmu lainya. Pada masa inilah berkembang aliran-aliran atau sekte-sekte pemikiran Islam serta masa dimana kemajuan ilmiah dan sastra berkembang. Bahasa Arab sendiri masih dipertaankan kemurnianya dan diwajibkan bagiputra-putri bani Abas untuk dikuasai. Bahasa Arab disini meluas karena sudah dipakai dalam urusan administrasi, penulisan-penuliasn buku.

5.Masa ke lima

Atau saya sebut dengan masa peralihan, dimana bahasa Arab yang dahulunya dipakai sebagai bahasa resmi, bahasa administrasi dan bahasa politik pemerinthan sudah beralih dengan hanya menjadi bahasa agama dan hanya dipakai dalam sarana keagamaan. Bani Saljuk yang menjadi pemerintahan saat itu mengganti bahasa Arab menjadi bahasa Persia sebagai bahasa resmi negara Islam di wilayah Timur. Begitupula  kerajaan Turki yang diprakarsai Mustafa Kamal At-Turk yang mengganti bahasa resmi Arab menjadi bahasa Turki di semua bidang.

6. Masa bahasa arab di zaman baru/ moderen

Pada masa ini geliat perkembangan bahasa Arab muncul kembali ditandai dengan adanya :
a        Penggunaan bahasa Arab sebagai bahasa pengantar di sekolah-sekolah.

b      Adanya upaya pelestarian budaya lama atau menghidupkan kembali budaya lama dengan menggunkan kosakata asli dari bahasa fusha.

c     Munculnya buku-buku percetakan dengan menggunakan bahasa Arab, dan penerbitn ulang khazana buku klasik secara besar. Serta adanya penerbitan buku dan kamus bahasa Arab. Ditambah lagi perkembangan surat kabar, majalah dan sebagai macamnya yang menggunakan bahasa Arab.
Lalu untuk menjaga kemurnian bahasa Arab fusha dan upaya pengembangan kebahasaan agar menjadi bahasa yang dinamis dan bisa memahami perkembangan keilmuan dunia maka didirikan Majmal Al-Lughah aAl-Arabiyah pada tahun 1934. Serta menghadirkan keilmuan pendidikan bahasa Arab di universitas Al-Azhar Mesir.

Di wilayah lain pula bahasa Arab sudah mulai dijadikan bahasa kedua, dipelajari dan dijadikan alat komunikasi. Di Indonesia sendiri sudah banyak lembaga yang mencoba melestarikan bahasa Arab dengan mendirikn lembaga pengajaran bahasa Arab atau fakultas-fakultas pendidikan dan bahasa Arab serta lembaga pengembangan bahasa seperti yang ada di Pare Jawa Timur, kampung bahasa. Belum lagi berbagai upaya pelestarian yang dilakukan di wilayah lain baik Asia maupun Eropa.

Di masa modern, bahasa Arab kian berkembang dengan menyerap bahasa Asing seperti bahasa Inggris, Perancis dll karena dominasi bahasa tersebut ataupun diserap oleh bahasa lain. Hingga memunculkan istilah At-Ta’rib, Ad-Dakhil dan sebagainya.Dewasa ini bahasa Arab sendiri sudah digunakan oleh banyak negaradidunia termasuk Indonesia meskipun intensitas penuturnya belum merata namun bahasa ini menduduki peringkat ke enam di dunia sebagai bahasa yang paling banyak digunakan. Sekitar ada 25 negara yang menjadikan bahasa Arab sebagai bahasa resminya. Begitupula, karena banyak penutur,bahasa inidijadikan salah satu bahasa komunikasi di organisasi PBB selain Inggris, China (mandarin), Perancis,Rusia dan Spanyol, sejak tahun 1974.[5]

Dalam Islam sendiri, sebagaimana disinggung diatas, bahwa bahasa Arab sebagai bahasa dimana agama Islam lahir menjadi ciri khas atau identitas khusus. Dikatakan khusus karena dalam hal pranata ibadah atau ritual, bahasa Arab digunakan oleh umat Islam diseluruh penjuru dunia. Namun hal ini bukan berarti bahwa Islam haruslah Arab. Akan tetapi, bahasa yang digunakan dalam Al-Qur’an, kitab suci kaum muslimin menjadikanya identitas khusus terkait bahasanya.

Sebagaimana Indonesia dengan bahasa kesatuan Indonesia yang menyatukan seluruh bahasa atau dialek nusantara, bahasa yang menyatukan ide, pikiran dan perasaan penduduk indonesia untuk memperoleh kemerdekaan. Maka bahasa Arab pula oleh sebagian orang dijdikan identitas pemersatu karena berlandaskan kebahasaan.Seperti halnya Liga Arab, organisasi yang terhimpun dari berbagai negara Arab sebagai penutur bahasa Arab[6].

Islam sebagai agama yang lahir di wilayah Arab dan menggunakan bahasa Arab berkembang ke segala penjuru wilayah. Islam sebagai agama dan Arab sebagai wilayahnya sering disangkut pautkan dengan adanya model arabisasi atau arabisme, dimana adanya pembingkaian bebrapa praktek ritual ibadah yang bernuansa Arab atau pengaruh budaya Arab terhadap Islam. Ulil Absor dan Muqsith misalnya menyebutkan bahwa Imam Syafii adalah seorang yang ikut andil dalam melakukan arabisasi terhadap ajaran Islam.  Arabisme sendiri sudah ada sejah permulaan abad ke dua Hijriah.[7]Menurut mereka memang harus dipisahkan antara Islam dan budaya Arab/arabisme, agar tidak terbentuk Islam yang berwajah Arab.Dewasa ini perbincangan mengenai Arabisme semakin marak. Islam bukanlah Arab atau Islam bukan berwajah Arab begitulah kata-kata yang tertuang. Ada istilah yang mengungkapkan bahwa untuk menjadi Islam tidak harus menjadi Arab. Hal ini berarti bahwa menjadi Islam tidak berarti harus berbudaya Arab. Namun demikian apa yang sudah dijadikan syariat haruslah tetap dijalankan.




Referensi :
Ahmad Mukhtar Amr, Al-Bahtsu Al-Lugawi Inda Al-Arabi , (2010, Kairo :Alim Al-Kutub)
Ibnu Burdah, Bahasa Arab Internasional, (2008,Yogyakarta: Tiara Wacana)

Philiph K. Hitti, History OF The Arabs, Terjemahan(2002, Jakarta: SerambiIlmuSemesta)

http://akhmadrowi.blogspot.com/2014/04/pengaruh-peradaban-arab-terhadap_18.html

http://shofighter.tumblr.com/post/51710031769/bahasa-arab-di-dunia-internasional

http://marihanafiah.wordpress.com




[1] http://marihanafiah.wordpress.com
[2]Lihat Ahmad Mukhtar Amr, Al-Bahtsu Al-Lugawi Inda Al-Arabi , (2010, Kairo :Alim Al-Kutub)17-50
[3]Ibid, , Al-Bahtsu Al-Lugawi Inda Al-Arabi, hal 17
[4] Philiph K. Hitti, History OF The Arabs, Terjemahan(2002, Jakarta: Serambi Ilmu Semesta) hal 270-271
[5] http://shofighter.tumblr.com/post/51710031769/bahasa-arab-di-dunia-internasional
[6]Lihat selengkapnya di Ibnu Burdah, Bahasa Arab Internasional, (2008,Yogyakarta: Tiara Wacana) hal 87
[7] http://akhmadrowi.blogspot.com/2014/04/pengaruh-peradaban-arab-terhadap_18.html

No comments: