Translate

Sunday, January 20, 2013

RINGKASAN I’JAZ AL-QUR’AN

Septian Saputro 09110023  
  I’JAZ AL-QUR’AN KELAS: A
RINGKASAN I’JAZ AL-QUR’AN
Segi-Segi I’jaz al-Qur’an
Ada tiga segi I’jaz al-Qur’an :
1.      Terkandung pengabaran tentang hal-hal yang tidak mampu dilakukan oleh manusia dan tidak bisa ditandingi.
2.      Pemberitahuan Tentang kondisi Nabi saw, sebagai seorang yang Ummi, tidak dapat membaca dan menulis.

Begitu pula pemberitahuan mengenai kondisi beliau yang sama sekali tidak tahu kitab-kitab suci terdahuli, baik tentang kisah, berita, maupun riwayat mereka . dalam keadaan seperti itu tiba-tiba al-Qur’an menyampaikan kepada beliau ringkasan peristiwa yang pernah terjadi , yakni persoalan besar dan sejarah yang sangat penting , dimulai sejak Allah menciptakan Adam hingga diutusnya para Rasul. Disebutkanlah dalam al-qur’an yang menjadi bukti mu’jizatnya yakni kisah tentang Adam as, Nuh as, ibrahim, raja firaun dll.

Kisah-kisah diatas tadi baik mengenai para Nabi, Rasul dan kisah jaman dulu disampaikan oleh muhammad yang mana tidak mungkin seorang yang ummi, maka beliu tidaklah mungkin memperoleh hal-hal itu jika bukan melalui wahyu.
Allah berfirman:
وما كنت تتلوا من قبله من كتاب ولا تخطه إذا لارتاب المبطاون

“dan kamu tidak pernah membaca sebelumnya (al-Qur’an ) sesuatu kitabpun dan kamu tidak (pernah) menulis suatu kitab dengan tangan kananmu; andai kata (kamu pernah membaca dan menulis)benar-benar ragulah orang-orang yang mengingkari (mu)”(QS. Al-Ankabut).

3.      Struktur yang indah, menakjubkan dan luar biasa dalam aspek Balaghah.
Para ulama menyatakan bahwa kemu’jizatan al-Qur’an terletak pada sejumlah kelebihan tersebut , yakni dari struktur, keindahan bahasanya hingga menjelaskan bahwa manusia tidak mampu menandinginya.
Struktur indah yang mengandung mu’jizat terdapat pada berbagai segi, yaitu:

a. bentuk global
struktur al-qur’an dilihat dari berbagai aspek dan penjelasan modelnya yang berada diluar struktur kalimat yang biasa digunakan oleh orang Arab.
b. pada al-Qur’an ada fasahah kalimat yang demikian halus, anehdan mengemukakan daya kreatif, makna-makna yang lembut, faedah yang melimpah ruah, hikmah yang luar biasa, keselarasan dalam balaghah, dsb. Hal 118



penjelasan Segi-segi I’jaz al-qur’an

1. pengabaran mengenai persoalan yang gaib dan kebenaran dari kabar tersebut.
Contoh firmanya :
قل للمخلفبن من الأعراب ستدعون إلي قوم أولي بأس شديد تقتلونهم أو يسلمون

“katakanlah kepada orang-orang badui yang tertinggal ,”kamu akan diajak untuk (memerangi) kaum yang mempunyai kekuatan yang besar, kamu akan menyerangi mereka atau mereka menyerah(msasuk islam)”.(QS. Al-Fath).

2.  Kabar tentang kisah dan sejarah-sejarah orang-orang terdahulu. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa Hal yang menakjubkan adalah kabar tersebut berasal dari orang yang tidak menggeluti persoalan tersebut dan tidak pernah berkosntrasi dalam dunia periwayatan.
Ayat al-qur’an
وما كنت تتلوا من قبله من كتاب ولا تخطه إذا لارتاب المبطاون

“dan kamu tidak pernah membaca sebelumnya (al-Qur’an ) sesuatu kitabpun dan kamu tidak (pernah) menulis suatu kitab dengan tangan kananmu; andai kata (kamu pernah membaca dan menulis)benar-benar ragulah orang-orang yang mengingkari (mu)”(QS. Al-Ankabut).


3. mu’jizat yang terjadi dari segi struktur dan syair, karangan, dan tulisan. Al-quran merupakan struktur yang berada diluar segi-segi struktur kalimat biasa dan bertentangandengan gaya bahasa orasi mereka (orang Arab pada waktu itu).








Tantangan
Hikmah mu’jizat yang diberikan kepada nabi adalah agar merka mendakwahkan bahwa mu’jizat tersebut sebagi bukti dan petanda kenabian mereka. Tidak ada seorang nabi yang diutus tanpa tanda bukti dan penguatan. Hal ini untuk membedakan seorang nbi dari seorang pendusta.
Jika seorang nabi mengatakan atau menampakan hal yang bersifat mu’jizat, kemudian orang-orang yang menyangkal khususnya tidak bisa menandingi hal tadi atau lemah untuk menandinginya maka benar apa yang diserukanya, namun sebaliknya jika orang-orang tidak lemah untuk menandinginya maka apa yang diserukanya adalah dusta.
Sesuatu tidak disebut mu’jizat kecuali jika orang-orang ditantang untuk memebuat yang semisal al-Qur’an, kemudian merek jelas-jelas menunjukan kelemahanya untuk menandingi al-qur’an.
Para ahli bahasa Arab dan yang terkemuka di bidang balaghahnya, mereka mengetahui kelemahan mereka untuk menandingi al-Qur’an. Sehingga tidak perlu lagi tantangan untuk mengetahui keberadaan al-Qur’an sebagai mu’jizat.
Kedudukan para ahli bahasa untuk mengetahui segi mu’jizat al-Qur’an seperti kedudukan orang yang melihat tangan Musa putih bersinar dan ketika membelah lautan, sebagai mu’jizat yang mana tidak harus adanya tantangan untuk memperlihatkan kemu’jizatan itu.
Sementara orang yang bukan ahli bahasa harus melalui tingkatan sebelum tingkatan ini, yang dengan mengerti tingkatan tersebut dia akan mengetahui keberadaan al-Qur’an sebagai mu’jizat. Sementara orang yang mengatakan bahwa al-Qur’an tidak dapat disebut mu’jizat sebelum ditantang untuk menandinginya, maka hal itu sama seperti orang yang menyangka bahwa semua pertanda musa dan Isa bukanlah pertanda hingga munculnya tantangan, kemudia tidak bisa dipenuhi.
Yang menunjukan kemu’jizatan al-Qur’an kepada yang bukan ahli bahasa adalah bahwa orang non Arab (bukan ahli bahasa) tidak mengetahui kemu’jizatan al-Qur’an kecuali berdasarkan hal-hal yang  melebihi diri orang non Arab yang pada zaman tersebut menyaksikan mu’jizatnya. Orang yang hidup dizaman itu, pertama kali harus tahu bahwa orang Arab lemah menghadapinya. Sementara itu dia tahu kelemahan orang Arab dari kabar bahwa baginda Nabi telah menantang mereka dan tak sanggup menjalani tantangan itu.

UKURAN MUKJIZAT AL-QUR’AN

ABU HASAN AL-as’ari berpendapat bahwa jumlah paling sedikit dari mukjizat al-qur’an adalah surat, baik yang pendek maupun yang panjang, atau yang seukurang dengan surah.
Al-qur’an menantang merka untuk membuat surat-surah secara keseluruhan, dan tidak menyebutkan surah tertentu. Juga tidak memberikan contoh, maka dari itu dikatakan bahwa semua surah itu adalah mu’jizat.

فلبأتوا بحديث مثله

maka hendaklah mereka mendatangkan kalimat yang semisal al-Qur’an itu”(QS. Ath-Thur)
Sebagai hujah atas pernyataan bahwa semua surat dalam al-qur’an adalah mu’jizat abu hasan al-as’ari berkata bahwa semua surat telah diketahui keberadaanya sebagi mu’jizat dengan bukti bangsa Arab yang tidak mampu menandinginya.


APAKAH MU’JIZAT AL-QUR’AN DIKETAHUI BEGITU SAJA
Abu hasan al-as’ari berpendapat bahwa mu’jizat dari nabi saw telah diketahui secara pasti, keberadaanya dapat diketahui melalui bukti-bukti. Sedangkan pendapat kami (Prof.DR. Issa J Boullata dan yg lain) mengatakan bahwa orang non arab tidak mungkin tahu mu’jizat al-qur’an kecuali melalui bukti-bukti dan demikian pula orang yang belum mencapai pemahaman tentang mu’jizat al-qur’an.

OBJEK MUKJIZAT AL-QUR’AN
Jika ada sebuah pertanyaan, “jelaskan kepada kami apa yang ditantangkan al-Qur’an? Apakah huruf yang terstruktur rapi?atau kalimat yang berdiri sendiri? Atau selain itu?
Jawabanya: yang menantang mereka adalah : mendatangkan seperti huruf yang telah tersusun dalam al-qur’an , tersusun rapi, berangkai seperti rangkayan.dsb.
PENJELASAN ASPEK BALAGHAH AL-QUR’AN
Sebagian ahli sastra bahwa balaghah terdiri dari sepuluh bagian; i’jaz, tasybih, isti’arah, at-talaum, al-fawashil,at’ taja’nus, at-tashrif, at-tadhmin, al-mubalaghah dan husn al-bayan.
a. I’jaz
kalimat yang bagus karena menghilangkan kerancuan antara lafal dengan makna; sedikit lafal mengandung banyak makna. I’jaz sendiri terbagi menjadi hadzf (hilangnya sebagian lafal untuk meringankan) contoh  وسئل القرية dan bertanyalah kepada desa” (QS.Yusuf) dan berfirman pula طاعة وقول معروف ‘belaku taat danbicara yang baik” (QS. Muhammad)
hadzf jawaban seperti dalam firmaNya :
ولو أن قرأنا سيرت به الجبال أو قطعت به الأرض أو كلم به الموتي
Dan sekiranya ada sesuatu bacaan (kitab suci) yang dengan bacaan itu gunumg-gunung dapat digoncangkan atau bumi jadi terbelah atau karenaya orang-orang yang telah mati dapat berbicara.(QS.ar-Ra’d 31)
dan qashr seperti firman Allah :
ولكم في القصاص حياة بأولب الألباب لعلكم تتقون
dan bagi kalian dalamqishas itu terdapat kehidupan “(al-Baqarah )
b. Tasybih
penetapan bahwa salah satu dari dua hal bisa saling menempati posisi yang lain baik secara indrawi maupun akli. Contoh firman Allah :
والذين كفروا أعمالهم كسراب بقيعة يحسبه الظمئان ماء ختي إذا جاءه لم يجده شيئا
dan orang-orang yang kafir amal mereka laksana mataforgana ditanah yang datar, yang disangka air oleh orang-orang yang dahaga, trtapi bila didatnginya air itu dia tidak mendapatinya sesuatu aapaun”(QS.an-Nur)
c.Isti’arah
misalnya: firman Allah
وقدمنا إلي ما عملوا من عمل فجعلناه هباء منثورا

"dan kami hadapi segala macam amal yang mereka kerjakan lalu kami jadikan amal itu (bagaikan) debuyang berterbangan "(QS. Al-Furqan)
d.Tala’um
menyeimbangkanhuruf-huruf dalam penggarapan syair atau untuk menghindari ketidakselarsan bunyi seperti contoh :
وقبر حرب بمكان فقر                            وليس قبر قبر حرب قبر
Kubur Harb ditempat yang ceruk , sekitar kubur Harb tak terdapat kubur
Orang-orang berpendapat , al-mutala’im (yang selaras ) pada tingkatan paling tinggi adalah al-qur’an secara keseluruhan. Tala’um sendiribisa diartikan sebagai keindahan  kalimat ketika didengar, mudah .dilafalkan, dan bermakna mendalam dalm hati. Sedangkan al- mutanafir  berarti tulisan ruwet. Sekedar tambahan tala’um juga bermakna penjelasan yang indah dan keterangan yang shahih dalam tingkat paling tinggi.
e. Fawashil huruf yang terletak diujung kalimat yang berfugsi untuk memahami makna.
f. Tajanus
huruf-huruf yang sejenis adalah penjelasan  dengan beragam kalimat yang dihimpun oleh asal yang sama. Tajanus dapat dilihat dari dua sisi, muzawajah (keberpasangan) dan munasabah (keterkaitan).
Contoh muzawajah adalah firman Allah :
فمن اعتدى عليكم فاعتدوا عليه بمثل ما اعتدى عليكم
oleh sebabitu barang siapa yang menyerang kamu, maka seranglah ia, seimbang dengan seranganya terhadapmu”(QS. Al-Baqarah)
g. tashrif
 derivasi kalimat dalam ragam makna, seperti derivasi dalam petunjuk yang beragam. Sebagai contoh “al-malak” dalam makna sifat yang diderivasikan dalam makna “malik”,”muluk”,”dzi al-malakut”,”almalik” dan dalam makna ada “tamlik”, al-tamaluk”, dan al-imlak” dan derivasi yang beragam dapat dilihat pada pengulangan kisah musa di berbagai tempat.
h. Tadhmin
makna yang dihasilkan tanpa menyebutkanya secara eksplisit tetapi sudah terkandung dalm ungkapan lain. Ada dua segi:
tadhmin yang mengharuskan adanya struktur sperti ungkapan kita,”ma’lum” yang diartikan bahwa lawan bicara telah tahu.
Tadhmin yang mengharuskan adanya makna yang biasa dikatakan sah bila menggunakan ungkapan tersebut, seperti sifst kat pemukul yang menunjukan adanya yang dipukul.
Ada yang berpendapat bahwa bismillahirahmanirrahim “ adalah tadhmin karena mengandung pemberian pembukaan dalam segala hal. Dengan menyebut namaNya demi mengagungkan Allah yang Maha Pemberi Berkah atau memohon berkah dengan menyebut namNya.
i. Mubalaghah
satu petunjuk yang menunjukan banyak makna atau mengandung berbagai segi pengertian . misalnya kata “sang maha kekasih” menunjukan “sang pemberi kekasih ”. dengan kata tersebut hendak disampaikan sifat secara umumdengan satu lafal, seperti firman Allah : خلق كل شئ  (pencipta segala sesuatu)(QS.az-Zumar)
j. Husn al-Bayan
terbagi menjadi empat : kalimat,  hal, isyarat dan tanda. Keempat hal ini tidak dijelaskan dalam kitab al-Qur’an yang menakjubkan ini.
Tafashil juga terleytak dalam al-Bayan.seprti firman Allah :
الرحمن * علم القرءان * خلق الإنسان* علمه البيان
sang maha pengasih, mengajarkan al-Qur’an; menciptakan manusia; mengajarkan al-Bayan”(QS.ar-Rahman)
Pertanyaan
Dalam ringkasan ini pada bab ukuran mu’jizat al-Quran ada pendapat  yang mengatakan bahwa seluruh al-qur’an baik surah yang panjang maupun yang pendek adalah mu’jizat sementara juga dikatakan bahwa ada tiga aspek segi kemu’jizatan al-Qur’an. Kabar yang ghaib, pemberitahuan kondisi Nabi dan struktur yang indah yang meliuti beberapa aspek.
Apakah seluruh al-Qur’an baik surah yang panjang maupun yang pendek memiliki tiga aspek mu’jizat seperti yang telah disebutkan diatas?
Adakah perbedaan aspek kemu’jizatan antara satu ayat atau surat dengan surah yang lain, atau mungkin ada ayat-atau surat yang memiliki aspek kemu’jizatan seperti yang telah disebutkan diatas tadi?

1 comment:

Anonymous said...

thanks infonya...