PAPER
Oleh
:SeptianSaputro (1420510025)
BAHASA ARAB, ISLAMISASI DAN ARABISME
Bahasa Arab adalah bahasa yang bisa dibilang berkembang
dengan pesat.Salah satu faktor utamanya adalah karena pengaruh agama yakni
agama Islam. Hubungan antara Islam dan Arab khususnya bahasa Arab saling
berkaitan satu sama lain ditilik dari akar sejarahnya. Agama Islam yang dibawa
nabi besar Muhammah SAW lahir di tanah dan wilayah Arab yang notabenenya para
penduduk berkomunikasi dengan bahasa Arab, begitupula kitab suci yang
diwahyukan kepada beliau yang mana menggunakan bahasa Arab, bahasa Nabi dan
kaumnya, bahasa dimana wahyu Al-qur’an diturunkan. Semua itu ada faedahnya.
Bahasa Arab sendiri menurut para ulama bahasa merupakan rumpun
bahasa semit, dan diantara bahasa semit yang ada terdahulu, bahasa Arab lah
yang berkembang karena berbagai macam faktor. Disini penulis mendapatkan
referensi (referensi internet) terkait fase penyebaran bahasa Arab yang terdiri
dari enam fase:
1. Masa Jahiliyah
Pada masa ini dikatakan sudah mulai tampak adanya
benih-benih bahasa Arab fusha atau yang bersifat formal. Hal ini diperkuat
dengan adanya kegiatan-kegiatan yang menyangkut perihal kebahasaan yakni adanya
semacam kegiatan adu syair dikalangan bangsa Arab yang saat itu biasanya di
adakan di wilayah ramai seperti pasar Ukaz, Majanah, dan zul majah. Kegiatan
ini membawa dampak positif terhadap bahasa Arab yakni dikenalnya bahasa Arab
secara luas dengan benih-benih standarisasi Arab fusha. Karena menurut sebagian
ulama, syair adalah salah satu sumber kebahasaan bahasa Arab. Termasuk
Al-qur’an sebagai sumber teratas lalu bacaan Qur’an, Hadis nabi, syair dan
prosa.
2.Masa Shadru Islam
Pada masa ini tak terlepas dengan adanya pengaruh Islam
terhadap perkembangan bahasa Arab. Islam sebagai agama dengan kitab suci
Al-Qur’an yang berbahasa Arab yang indah menjadi salah satu rujukan kebahasaan
Arab fusha. Al-Qur’an dianggap memiliki
tingkat kebahasaan fusha yang paling tinggi dan menjadi contoh terbaik dalam
bahasa kesastraan.
3.Masa bani Ummayah
Dalam masa ini, terjadi percampurn antara bangsa Arab
dengn penduduk pribumi karena ekpansi Islam ke berbagai wilayah baik wilayah Asia
Tengah, India dan Eropa. Saat Islam berhasil menduduki wilyah tersebut, Islam
sebagai agama berkembang, menyebar dan dipeluk sebagai agama sebagian pribumu
yang mengakibatkan bahasa Arab pun dipelajari sebagai bahasa ibadah agama dan
bahasa pergaulan.
Pada masa ini terjadi Arabisasi yang diprakarsai Abd
al-Malik dan Al-walid terhadap bahasa administrasi publik. Semisalnya di
Damascus dimana terjadi perubahan bahasa administrasi dari Yunani ke bahasa
Arab dan di Irak provinsi bagian timur dari bahasa Persia ke bahasa Arab serta
adanya penerbitan uang logam Arab.
4. Masa bani Abasiyah
Pada masa ini pemerintahan Abasiyah memiliki motivasi
tersendiri terhadap kelangsungan kejayaan Abasiyah yakni menggantungkan
pemerintahan kepada agama Islam dan bahasa Arab. Islam sebagai agama
dilestarikan denan kegiatan-kegiatan keagamaan sepeti kajian l-Qur’an terhadapap
ilmu agama maupun ilmu lainya. Pada masa inilah berkembang aliran-aliran atau
sekte-sekte pemikiran Islam serta masa dimana kemajuan ilmiah dan sastra
berkembang. Bahasa Arab sendiri masih dipertaankan kemurnianya dan diwajibkan
bagiputra-putri bani Abas untuk dikuasai. Bahasa Arab disini meluas karena
sudah dipakai dalam urusan administrasi, penulisan-penuliasn buku.
5.Masa ke lima
Atau saya sebut dengan masa peralihan, dimana bahasa Arab
yang dahulunya dipakai sebagai bahasa resmi, bahasa administrasi dan bahasa
politik pemerinthan sudah beralih dengan hanya menjadi bahasa agama dan hanya dipakai
dalam sarana keagamaan. Bani Saljuk yang menjadi pemerintahan saat itu
mengganti bahasa Arab menjadi bahasa Persia sebagai bahasa resmi negara Islam
di wilayah Timur. Begitupula kerajaan
Turki yang diprakarsai Mustafa Kamal At-Turk yang mengganti bahasa resmi Arab
menjadi bahasa Turki di semua bidang.
6. Masa bahasa arab di zaman baru/ moderen
Pada masa ini geliat perkembangan bahasa Arab muncul kembali
ditandai dengan adanya :
a Penggunaan bahasa Arab sebagai bahasa pengantar di
sekolah-sekolah.
b Adanya upaya pelestarian budaya lama atau menghidupkan
kembali budaya lama dengan menggunkan kosakata asli dari bahasa fusha.
c Munculnya buku-buku percetakan dengan menggunakan bahasa
Arab, dan penerbitn ulang khazana buku klasik secara besar. Serta adanya
penerbitan buku dan kamus bahasa Arab. Ditambah lagi perkembangan surat kabar,
majalah dan sebagai macamnya yang menggunakan bahasa Arab.
Lalu untuk menjaga kemurnian
bahasa Arab fusha dan upaya pengembangan kebahasaan agar menjadi bahasa yang
dinamis dan bisa memahami perkembangan keilmuan dunia maka didirikan Majmal
Al-Lughah aAl-Arabiyah pada tahun 1934. Serta menghadirkan keilmuan pendidikan
bahasa Arab di universitas Al-Azhar Mesir.
Di wilayah lain pula bahasa Arab
sudah mulai dijadikan bahasa kedua, dipelajari dan dijadikan alat komunikasi.
Di Indonesia sendiri sudah banyak lembaga yang mencoba melestarikan bahasa Arab
dengan mendirikn lembaga pengajaran bahasa Arab atau fakultas-fakultas
pendidikan dan bahasa Arab serta lembaga pengembangan bahasa seperti yang ada
di Pare Jawa Timur, kampung bahasa. Belum lagi berbagai upaya pelestarian yang
dilakukan di wilayah lain baik Asia maupun Eropa.
Di masa modern, bahasa Arab kian berkembang dengan
menyerap bahasa Asing seperti bahasa Inggris, Perancis dll karena dominasi
bahasa tersebut ataupun diserap oleh bahasa lain. Hingga memunculkan istilah
At-Ta’rib, Ad-Dakhil dan sebagainya.Dewasa ini bahasa Arab sendiri sudah
digunakan oleh banyak negaradidunia termasuk Indonesia meskipun intensitas
penuturnya belum merata namun bahasa ini menduduki peringkat ke enam di dunia
sebagai bahasa yang paling banyak digunakan. Sekitar ada 25 negara yang
menjadikan bahasa Arab sebagai bahasa resminya. Begitupula, karena banyak
penutur,bahasa inidijadikan salah satu bahasa komunikasi di organisasi PBB
selain Inggris, China (mandarin), Perancis,Rusia dan Spanyol, sejak tahun 1974.
Dalam Islam sendiri, sebagaimana disinggung diatas, bahwa
bahasa Arab sebagai bahasa dimana agama Islam lahir menjadi ciri khas atau
identitas khusus. Dikatakan khusus karena dalam hal pranata ibadah atau ritual,
bahasa Arab digunakan oleh umat Islam diseluruh penjuru dunia. Namun hal ini
bukan berarti bahwa Islam haruslah Arab. Akan tetapi, bahasa yang digunakan
dalam Al-Qur’an, kitab suci kaum muslimin menjadikanya identitas khusus terkait
bahasanya.
Sebagaimana Indonesia dengan bahasa kesatuan Indonesia
yang menyatukan seluruh bahasa atau dialek nusantara, bahasa yang menyatukan
ide, pikiran dan perasaan penduduk indonesia untuk memperoleh kemerdekaan. Maka
bahasa Arab pula oleh sebagian orang dijdikan identitas pemersatu karena
berlandaskan kebahasaan.Seperti halnya Liga Arab, organisasi yang terhimpun
dari berbagai negara Arab sebagai penutur bahasa Arab.
Islam sebagai agama yang lahir di wilayah Arab dan
menggunakan bahasa Arab berkembang ke segala penjuru wilayah. Islam sebagai
agama dan Arab sebagai wilayahnya sering disangkut pautkan dengan adanya model
arabisasi atau arabisme, dimana adanya pembingkaian bebrapa praktek ritual
ibadah yang bernuansa Arab atau pengaruh budaya Arab terhadap Islam. Ulil Absor
dan Muqsith misalnya menyebutkan bahwa Imam Syafii adalah seorang yang ikut
andil dalam melakukan arabisasi terhadap ajaran Islam. Arabisme sendiri sudah ada sejah permulaan
abad ke dua Hijriah.Menurut mereka memang harus
dipisahkan antara Islam dan budaya Arab/arabisme, agar tidak terbentuk Islam
yang berwajah Arab.Dewasa ini perbincangan mengenai Arabisme semakin marak.
Islam bukanlah Arab atau Islam bukan berwajah Arab begitulah kata-kata yang
tertuang. Ada istilah yang mengungkapkan bahwa untuk menjadi Islam
tidak harus menjadi Arab. Hal ini berarti bahwa menjadi Islam
tidak berarti harus berbudaya Arab. Namun demikian apa yang
sudah dijadikan syariat haruslah tetap dijalankan.
Referensi :
Ahmad Mukhtar Amr, Al-Bahtsu
Al-Lugawi Inda Al-Arabi , (2010, Kairo :Alim Al-Kutub)
http://akhmadrowi.blogspot.com/2014/04/pengaruh-peradaban-arab-terhadap_18.html