Translate

Wednesday, May 22, 2013

LIGA BANGSA-BANGSA (LBB)

LIGA BANGSA-BANGSA (LBB)
Latar belakang berdirinya LBB. Berdasarkan akibat-akibatyang ditunjukkan dalam perang dunia I, jelaslah bahwa perang mendatangkan malapetaka bagi umat manusia. Di antara mereka timbul kesadaran untuk mengusahakan terciptanya dunia yang damai. Usaha-usaha perdamaian dunia antara lain dilakukan oleh beberapa tokoh-tokoh penting, di antaranya yaitu
1. Pada tahun 1923, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Bryan, mengumumkan Peace Plan (rencana perdamaian). Isinya adalah suatu permintaan agar setiap pertikaian antar dua negara diperiksa terlebih dahulu oleh sebuah komisi. Komisi bertugas untuk mengusahakan jagan sampai terjadi perang atau bahkan diusahakan suatu perdamaian di antara kedua pihak tersebut.
2. Woodrow Wilson (AS) mengusulkan untuk mengakhiri perang dan menjamin perdamaian dunia supaya melaksanakan Peace Without Victory yang berisi hal-hal berikut: (1). Perjanjian rahasia tidak diperbolehkan. (2). Semua bangsa mempunyai kedudukan yang sama. (3). Diadakan pengurusan persenjataan.
3. Peace Without Victory ini kemudian menjelma menjadi Wilson Fourteen Point (14 pasal) pada tanggal 8 Januari 1918. Isi keempat belas pasal tersebut sebagai berikut: (1). Diplomasi rahasia tidak diperboehkan. (2). Pengurangan persenjataan. (3). Bangsa-bangsa diberikan hak untuk menentukan nasib sendiri. (4). Pembentukan Liga Bangsa-Bangsa (LBB).
Tujuan LBB (1). Menjamin perdamaian dunia. (2). Melenyapkan perang. (3). Diplomasi terbuka. (4). Menaati hukum internasional dan perjanjian internasional.
Sifat Dan Tugas LBB (1). Merupakan badan untuk pemeliharaan perdamaian dan menjadi badan pengawas daerah perwalian atau daerah mandat LBB. (2). Merupakan badan untuk mencegah perang dan menyelesaikan perselisihan secara damai. (3). Berusaha mengatasi masalah yang menyangkut ancaman perang. (4). Berusaha mengintegrasikan dan mengoordinasikan lembaga-lembaga internasional yang sudah ada. (5). Berusaha meningkatkan kerja sama dalam lapangan kesehatan, social, keuangan, pengangkutan, perhubungan, dan lain-lain. (6). Memberikan perlindungan terhadap bangsa-bangsa minoritas.
Kegagalan LBB Setelah berjalan beberapa puluh tahun, ternyata liga bangsa-bangsa tidak mampu menciptakan perdamaian. LBB tidak banyak memberikan banyak harapan. Pada saat itu terjadi pertikaian internasional dan liga bangsa-bangsa tidak dapat menyelesaikannya sehingga terjadi perang dunia II.
PERANG DUNIA I (1914-1918)
Sebab-Sebab Umum. (1) Persaingan antar bangsa yaitu Jerman melawan Inggris, Jerman-Rusia, Jerman-Perancis, Rusia-Austria. (2) Terjadinya Politik Aliansi yaitu Triple Alliance (Jerman, Austria, Turki) yang disebut Blok Central dan Triple Emtemte (Inggris, Perancis, Rusia) yang disebut Blok Sekutu. (3) Terjadi perlombaan senjata.
Sebab-Sebab Khusus. Terbunuhnya putra mahkota Austria, Archduke Franz Ferdinand. Ia dibunuh di Sarajevo (Serbia) pada tanggal 28 Juni 1914 oleh seorang mahasisswa sekaligus anggota gerakan Serbia Raya (Black Hand) yang bernama Gabriel Princip. Berawal dari peristiwa ini, Austria mengumumkan perang terhadap Serbia.
Perang Dunia I terbagi dalam beberapa front. Front-front tersebut sebagai berikut:
1. Di front Barat: Jerman mengalami kemenangan pada saat dipimpin oleh Ludendorf. Tetapi kemudian dapat dikalahkan oleh Perancis yang dipimpin oleh Joffre.
2. Di front Timur: Jerman berhasil mengalahkan Rusia. Pasukan Jerman dipimpin oleh von Hindenburg dan von Mackensen.
3. Di front Balkan: Jerman memperoleh kemenangan pada saat dipimpin oleh von Mackensen. Tetapi, Jerman kemudian dapat dikalahkan oleh Inggris.
4. Perang di Laut: Jerman mengumumkan perang kapal selam tak terbatas sehingga tanpa memperhatikan kapal dari negara manapun apabila berhubungan dengan musuh akan diserang. Dalam peperangan ini akhirnya Jerman mengalami kekalahan.
Akhir Perang
Perang Dunia I diakhiri dengan kemenangan Blok Sekutu dan kekalahan Blok Sentral. Penyelesaian Perang Dunia I dilakukan dengan mengadakan perjanjian-perjanjian perdamaian yang diantaranya sebagai berikut:
Perjanjian Versailles. Perjanjian ini dilakukan pada tanggal 28 Juni 1918. Isi perjanjian dari Versailles antara lain:
1) Jerman menyerahkan Elzas-Lotharingen kepada Perancis dan Eupen-Malmedy kepadaBelgia.
2) Danzig dan sekitarnya menjadi kota merdek di bawah LBB.
3) Jerman kehilangan ssemua daerah jajahannya dan diserahkan kepada Inggris. Perancis, dan Jepang.
4) Jerman membayara ganti kerugian perang sebesar 132 milyar mark emas kepada sekutu.
5) Angkatan perang Jerman diperkecil (maksimal 100.000 tentara).
6) Kapal-kapal dagang Jerman diserahkan kepada Inggris sebagai ganti kerugian perang.
7) Daerah Jerman sebelah barat sungai Rhein diduduki sekutu sebagai jaminan, selama lima belas tahun.
Perjanjian Saint Germain. Perjanjian ini ditandatangani pada tanggal 10 November 1919. Perjanjian ini untuk menyelesaikan permasalahan antara Sekutu dan Austria. Isi dari perjanjian Saint Germain,
1) Austria mengakui kemerdekaan Hongaria, Cekoslovakia, dan Polandia.
2) Austria kehilangan Tyrol, Istrie, dan sebagian Sudenten.
3) Diadakan demiliterisasi di Austria.
4) Serbia ditambah Montenegro dan beberapa daerah Austria di Balkan menjadi daerah Yugoslavia.
Perjanjian D. Neuilly Perjanjian ini dilakukan pada tanggal 27 November 1919. perjanjian ini dilakukan oleh Sekutu dan Bulgaria. Isi perjanjian ini adalah bahwa Bulgaria menyerahkan daerah pantai Aegia kepada Yunani.
Perjanjian Sevres Perjanjian Sevres dilakukan pada tanggal 20 agustus 1920. Negara yang berperan dalam perjanjian ini adalah Sekutu dan Turki. Isi perjanjian adalah
1) Daerah Turki diperkecil, sehingga tinggal Konstantinopel dan sekitarnya.
2) Daerah yang penduduknya bukan orang Turki harus dilepaskan.
3) Smyrna dan Thracia diduduki oleh Yunani.
4) Dardanella, Laut Marmora, dan selat Bosporus harus dibuka untuk semua kapal dari semua bangsa.
5) Armenia dan Kurdi diberi status merdeka.
Akibat Perang Dunia I
Bidang Politik (1).Terjadinya perubahan teritorial, daerah jajahan Jerman dikuasai sekutu. (2). Berkembangnya paham-paham baru seperti Fasisme, Nasionalisme, Demokrasi dan Diktatorisme.
Bidang Ekonomi Terjadi kekacauan ekonomi dan terjadi Nasionalisme ekonomi, serta terjadi krisis ekonomi (melaise).
Bidang Social Timbulnya paham Materialisme dan terjadi gerakan buruh serta munculnya undang-undang social.
Bidang Kerohanian Perang menimbulkan perasaan takut dan khawatir. Oleh karena itu, bangsa-bangsa menginginkan adanya organisasi perdamaian dunia agar dapat terbebas dari perasaan takut.

Selengkapnya Lihat Tentang/Profil/Sejarah :
                                                        Semoga bermanfaat^^.^^

No comments: